Selamat Datang di Web Kami
Edisi Khusus Pernikahan Kami
I Gede Totok Suryawan
&
Ni Luh Putu Ariyanti
Blog ini kami persembahkan untuk rekan-rekan kami sekaligus sebagai undangan pernikahan kami yang akan kami laksanakan pada Tanggal 14 Desember 2012.
Kami mengucapkan terima kasih telah berkunjung ke blog kami, merupakan suatu kebahagian bagi kami apabila setelah rekan-rekan mengunjungi blog ini bisa memberikan Doa Restu atas pernikahan kami.
Sebagaimana kita ketahui dalam menjalankan hidup kita meyakini adanya "Catur Asrama" yang merupakan empat tahapan atau tingkatan kehidupan atas dasar keharmonisan hidup. Setiap tahapan atau tingkatan kehidupan dibedakan atas tugas dan kewajiban kita dalam menjalankan kehidupan ini.
Adapun keempat tahapan atau tingkatan yang dimaksud adalah Brahmacari Asrama, Grhasta Asrama, Wanaprastha Asrama, Sanyasin Asrama (Bhiksuka).
Pada tahapan kedua yaitu Grhasta Asrama yang merupakan tingkat kehidupan berumah tangga. Dalam memasuki masa Grhasta Asrama diawali dengan suatu upacara yang disebut Wiwaha Samskara (Perkawinan) merupakan perwujudan dari suatu usaha untuk mencapai tujuan hidup.
Dalam lontar Agastya Parwa disebutkan "Yatha Sakti Kayika Dharma" yang bermakna dengan kemampuan sendiri melaksanakan Dharma.
Seorang Grhasta Asrama secara mandiri harus mampu mewujudkan Dharma dalam kehidupan ini. Kemandirian dan Profesionalisme harus benar-benar disiapkan oleh seorang Hindu di Bali yang mau menempuh tingkatan Grhasta Asrama.
Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam perkawinan ada dua tujuan hidup yang harus diselesaikan yaitu "Mewujudkan Artha dan Kama yang berdasarkan Dharma".
Adapun keempat tahapan atau tingkatan yang dimaksud adalah Brahmacari Asrama, Grhasta Asrama, Wanaprastha Asrama, Sanyasin Asrama (Bhiksuka).
Pada tahapan kedua yaitu Grhasta Asrama yang merupakan tingkat kehidupan berumah tangga. Dalam memasuki masa Grhasta Asrama diawali dengan suatu upacara yang disebut Wiwaha Samskara (Perkawinan) merupakan perwujudan dari suatu usaha untuk mencapai tujuan hidup.
Dalam lontar Agastya Parwa disebutkan "Yatha Sakti Kayika Dharma" yang bermakna dengan kemampuan sendiri melaksanakan Dharma.
Seorang Grhasta Asrama secara mandiri harus mampu mewujudkan Dharma dalam kehidupan ini. Kemandirian dan Profesionalisme harus benar-benar disiapkan oleh seorang Hindu di Bali yang mau menempuh tingkatan Grhasta Asrama.
Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam perkawinan ada dua tujuan hidup yang harus diselesaikan yaitu "Mewujudkan Artha dan Kama yang berdasarkan Dharma".